Mengenal Keunggulan Intervensi Kardiologi Dibandingkan Prosedur Bedah Konvensional

Comments · 669 Views

Salah satu penyakit jantung yang paling umum adalah jantung koroner. Kondisi ini terjadi akibat adanya penyumbatan di bagian pembuluh darah sehingga aliran darah menjadi tidak lancar. Untuk mengatasinya sudah ada teknolog yang bernama intervensi kardiologi. Cara ini lebih aman dibandingkan

 

Keunggulan Teknologi Intervensi

  1. Proses Aman Dan Cepat

Keunggulan pertama yang didapat dari proses intervensi adalah prosesnya yang lebih aman dan cepat. Kabarnya dokter bisa menyelesaikan prosedur ini mulai dari awal hingga akhir dalam jangka waktu 2 jam saja. Hal tersebut jauh berbeda dibandingkan dengan prosedur bedah konvensional. Teknik ini memerlukan waktu lebih lama dan lebih beresiko.

Meskipun lebih aman, bukan berarti anda bisa mengabaikan prosedur pemeriksaan dengan lengkap. Anda harus mengikuti setiap pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter dengan baik. Setelah itu barulah setiap prosedur yang dilakukan sejak awal hingga akhir bisa berjalan dengan lancar sesuai dengan hasil terbaik yang ingin dicapai.

  1. Ukuran Luka Lebih Kecil

Teknik kardiologi intervensi di Indonesia sudah terbilang sangat maju dan mampu bersaing dengan Cina, Korea Selatan, dan Jepang. Orang orang juga lebih nyaman menggunakan cara ini karena luka yang dihasilkan tidak terlalu besar. Hal tersebut terjadi karena kateter dari prosedur intervensi kardiologi akan dimasukkan melalui bagian pembuluh nadi.

Tidak dibutuhkan sayatan yang lebar dan besar untuk melakukan hal tersebut. Kateter merupakan selang yang ukurannya sangat kecil sehingga tidak memerlukan ruang yang besar saat hendak memasukkannya. Dengan begitu, proses penyembuhan luka juga menjadi lebih cepat. Alhasil kemungkinan infeksi luka juga lebih minim.

  1. Menurunkan Kemungkinan Komplikasi

Operasi pembedahan jantung adalah salah satu jenis operasi yang tidak mudah dan berbahaya. Dokter harus membuka dada pasien hingga bisa menjangkau jantung. Akan tetapi dengan prosedur kardiologi intervensi ini, dokter bisa mengakses jantung tanpa perlu membedah dada pasien. Dengan begitu, kemungkinan komplikasi juga bisa lebih di tekan.

Selama prosedurnya dilakukan dengan pertimbangan yang matang, maka prosesnya dari awal hingga akhir akan berjalan dengan lancar. Bahkan tidak perlu waktu lama bagi anda untuk bisa beraktivitas kembali. Kabarnya, orang yang baru melakukan kardiologi intervensi bisa memulai aktivitasnya dalam waktu 2 sampai 3 hari setelah prosedur dilakukan.

  1. Masa Recovery Lebih Cepat

Karena lebih minim luka dan kecilnya kemungkinan komplikasi, masa recovery setelah melakukan proses intervensi kardiologi bisa lebih cepat. Memang setelah menjalani prosedur, anda perlu beristirahat total selama 3 hari. Apabila dokter sudah menilai bahwa kondisi anda aman, maka barulah anda bisa beraktivitas seperti biasa.

Dari informasi yang telah disebutkan tadi, tidak heran jika kemudian teknologi intervensi seperti ini sangatlah dibutuhkan. Bahkan saat ini dunia kedokteran terus saja mengeluarkan teknologi dan prosedur baru untuk mengatasi permasalah jantung. Untuk  mendapatkan pengobatan terbaik, anda perlu datang ke rumah sakit yang profesional.

dr Dicky hanafy adalah salah satu dokter spesialis yang memiliki keahlian di bidang intervensi kardiologi. Beliau kini berpraktek di Heartology (https://heartology.id/) dimana beliau adalah salah seorang dokter lulusan Jerman dengan pengalaman lebih kurang 25 tahun yang kini turut memperkuat tim dokter spesialis di Heartology.

dr. Dicky Armein Hanafy, Sp.JP (K) adalah lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang kemudian menempuh pendidikan Innere Medizin, Kardiologie, und Angiologie UniversitatsKlinikum Münster Westfallische Wilhelms-Universität, Münster, Jerman.

Comments